Selamat Datang di Blog Diary Saya...

Anda dapat menelusuri Tulisan Lengkap saya tentang Proses Utuh Perjalanan Spiritual di:
http://katharsis-completejourney.blogspot.com/
Tulisan saya yang lain :
http://taskm.blogspot.com

17 November 2008

Ketinggian dan Kedalaman Yang Tidak Terjangkau Pikiran

Pelabuhan ini berbau hawa manusia… ia sempat mengusikku, tapi Roh Semestaku berkelit.
Di pinggir selat kutemui sebuah kuil berwarna merah dan aku yakin bahwa pembawa keberuntungan-lah yang ingin dibangun di sana. Lihatlah gerbangnya yang dihadapkan pada gerbang pelabuhan. Ada ilusi di sana. Dan pertanda pula ada keagungan laut. Manusia biasa, dengan pikirannya, selalu hanya merasakan adanya kekuatan yang tidak terlihat pada lautan dan mereka menciptakan obat penenang dengan membangaun kuil itu. Kuil adalah obat penenang untuk pikiran, sedangkan pikiran sebenarnya telah memenangkan perang terhadap kuasa Roh Semesta ketika kuil terbangun. Dengan demikian, Roh Semesta terbungkus. Pada saat keberuntungan ikan berlimpah di depan mata, perayaan dan pesta obat penenang akan menjadi ramai. Di saat seperti itu pula, laut di buat tutup mulut, laut yang bersahabat baik dengan Roh Semesta itu…
Ketika pertama kali manusia melihat laut dan deretan pohon bakau yang sedemikian luas dan kelam, mereka merasa takut. Lalu ketakutan ini dibungkam dengan doa dan kuil… Sebuah penyakit jiwa yang abadi… dan agama merupakan teman – temannya.

Deru ombak menggulung di pantai…
Putih… ada burung merpati yang menyatu dengan awan. Tidak lama sang elang pun muncul. Adalah sebuah pemandangan yang satu; sejak adanya bumi; bahwa elang selalu bergerak memutar di ketinggian awan. Dengarlah, ia telah hinggap di satu pohon, dan sekarang ia memanggil teman-temannya. Aku yakin sebentar lagi temannya akan muncul…

Samar – samar kurasakan angin telah berubah haluan. Di samping kananku ada seorang tamu yang mengenakan seragam. Di antara sekian banyak tamu yang hadir, termasuk para nelayan, sang penyandang seragam inilah yang paling asing bagi laut dalam, biarpun orang–orang menyebutnya kawanan penjaga keamanan laut. Pasukan dan negara adalah formasi mantera yang dibuat mereka… dan sesungguhnya mereka ingin menjadi kedalaman laut. Tapi yang kudapati.., ini adalah cerita tentang dua laut yang sangat berbeda selera: laut yang bergerak atas satu kesamaan dan laut yang bergerak atas satu komando yang memuakkan.
Air di teluk ini berbaur dengan lumpur. Lihatlah warna airnya, ketika memasuki laut lepas… mereka menghilang...

Kembali pada cerita tentang elang; ia juga seperti laut, begitu banyak gambaran dirinya ditiru oleh manusia. Tapi ya, elang yang bergerak di satu ketinggian dan elang yang bergerak dengan satu kemunafikan… Garuda; masyarakat di sini menyebutnya! Elang berubah menjadi garuda, karena manusia tidak mampu memaknai ketinggian dan kedalaman-nya yang menyatu dengan langit itu…


katharsis-holydiary[29122003(1)]

2 komentar:

Anonim mengatakan...

oke banget

www.mudah-gratisuang.blogspot.com

katharsis-vog.blogger.com mengatakan...

Kita harus MENGALAMI-nya, kata-kata hanyalah media. Mungkin dari sekian banyak cerita pencerahan spiritual, hanya ada segelintir yang BENAR-BENAR MENGALAMI-nya... Sebuah pergumulan mental sampai ke segala sudut dan pelosok dunia roh...

Salam Spritual...