Selamat Datang di Blog Diary Saya...

Anda dapat menelusuri Tulisan Lengkap saya tentang Proses Utuh Perjalanan Spiritual di:
http://katharsis-completejourney.blogspot.com/
Tulisan saya yang lain :
http://taskm.blogspot.com

31 Desember 2008

Jurang Kasih Ketidaktahuan

Di dalam kedalaman yang paling dalam, ketakutan besar memperlihatkan wujudnya... raja dari segala ketakutan. Sungguh, ternyata hidup ini dapat kita fahami, tapi bukan karena kerumitannya yang tanpa jalan keluar... yang menjadi raksasa dari segala ketakutan. Begitu acak, kekosongan tanpa makna. Inilah yang kudapati dari tengah malam yang hening.
Kepolosan dari segala anak! Aku menyimpan kasih eksistensi untuk setiap mereka yang kutemui, bukan terletak pada satu anak, tapi di dalam satu anak aku dapat melihat jiwa dari segala anak... Perhatian yang dalam memang!

Roh Semestaku tiba – tiba memperlihatkan kepadaku: bahwa semua orang yang kukunjungi menjadi jiwa seorang anak... kepolosannya, ketidaktahuan-nya akan kehidupan ini. Sungguh berbahaya jurang kasih ini. Inilah yang membuatku gelisah. Banyak kulihat dari mata orang–orang dewasa, ketidaktahuan-nya kadang mengejar-ngejar ingin membunuhku… Apakah batu sandaran terakhir adalah roh semestaku? Sepertinya tidak demikian, justru raja ketidaktahuan ini berada di dalam setiap langkah dari roh semestaku. Ya, sebuah tanggungan yang begitu besar. Aku seperti memikul beban ketidaktahuan seluruh mahkluk bumi, andai jiwaku berada di puncak... Bagaimana ini? Hal ini dapat berlangsung di setiap saat. Inilah puncak–puncak terberat. Ia bukan lagi beban karena kehilangan materi, bukan juga hati yang patah karena mencinta.
Beban yang membumi dan menjulang ke semesta ini... harus kuberitakan kefanaan ini. Ia mendesakku. Aku harus berhati–hati! Pemberitaan ini dapat menjadi arus balik yang mematikan, karena tanggungannya akan bertambah dari dunia bawah.
Apakah aku masih bergelantungan di udara? Karena kurasakan desakan dari roh semesta, sekaligus desakan dari dunia manusia.

Pemberitaan yang tanpa berharap. Andai tanpa berharap, bagaimana aku harus memecahkan batu keras ketidaktahuan umat manusia?! Inilah segala dari yang berat. Tanggungan yang datang dari laut terdalam dan puncak – puncak gunung, bahkan matahari dan bulan pun ikut–ikutan berdiri di pundakku, dan segala benda di semesta raya ini…

Tapi, di dalam kediaman yang maha berat itu, aku perlu mengundang semacam egoisme Roh Semesta… egoisme surgawi... Menikmati jiwa terdalam, sendirian! Ya, taman yang sangat luas dan hijau, tapi tidak kutemui sesosok wujud sepertiku di sini... Hanya pernah sesekali kulihat, ada orang tua bongkok yang berlalu di kejauhan taman. Siapa sesungguhnya dia? Apakah dia memiliki resep pemberitaan akan adanya taman ini bagi manusia–manusia di dunia? Aku tidak yakin, pernah kukirim anak jiwa terdalamku untuk melihat kedalaman hatinya, tapi yang kutemukan adalah kekecewaan semesta yang membeku dan membuta. Pernah kunasehati kepadanya, ”Buanglah batu itu, egoisme surgawi sedang menunggu!”

Lalu, kebijaksanaan-nya yang bongkok berkata, “Anak muda, egoisme roh semesta yang belum matang yang engkau nikmati. Di dalam taman ini kita memiliki tugas terberat... Raja–raja kekecewaan-lah yang ada di sini. Apa engkau sanggup membuangnya? Kekecewaan surgawi, aku menyebut pada akhirnya”.

Oh kedalaman, sesungguhnya aku pun memahami hal itu, subuh hari, di dalam taman ini. Kekecewaan surgawi dan kebahagiaan surgawi berdiri di hadapanku. Aku bersujud, silahkan kalian merasuk ke dalam tubuhku, biar kulampaui... Andai di dalam kalian masih ada jalan.
Jalan!… jalan! Mungkinkah itu surga pribadi? Tapi surga pribadiku adalah tanpa batas, hanya aku yang memahami bagaimana berbicara dengan matahari dan bulan, dan hanya aku yang mampu meneriakkan dan menerbangkan suaraku, serta menanyakan kabar pada bintang yang paling jauh…
Jangan mengatakan ini surga pribadi, wahai seluruh mahkluk bumi dan surga, terutama engkau orang tua bongkok! Di sinilah tempat persinggahan terakhir kita, yang sebenarnya rumah dari seluruh makhluk semesta, termasuk ular–ular dan babi–babiku yang sering dikutuk…
Di dalam sini, kita semua akan melihat bagaimana tikus bersahabat dengan kucing… dan serigala-serigala bermain di padang domba.
Kewajaran pada kelahiran dan kematian, akan kita lihat di sini yang memenuhi kehendak bumi!


katharsis-holydiary[07012004(3)-00:45)]

Tidak ada komentar: