Selamat Datang di Blog Diary Saya...

Anda dapat menelusuri Tulisan Lengkap saya tentang Proses Utuh Perjalanan Spiritual di:
http://katharsis-completejourney.blogspot.com/
Tulisan saya yang lain :
http://taskm.blogspot.com

02 Desember 2008

Perjalanan Menuju Gunung II

Kota belantara, tempat dimana segala pembicaraan lebih banyak berlangsung di bawah permukaan bumi, sedang yang menyeruak dari tanah dan yang menjulang ke atas adalah untuk menangkap kehidupan dari langit.

Aku mendapati sesuatu, bahwa segala sesuatu yang terlahir dan hidup di permukaan bumi haruslah mengalami kelahiran, kesakitan, perkawinan dan kematian. Dan, semua itu akan berlangsung dengan sangat singkat. Segala yang menjauh dari permukaan bumi, baik yang semakin terangkat ke atas dan yang semakin menyelam ke bawah akan memiliki kelangsungan hidup semakin lama dan memiliki kekuatan yang semakin besar.

Maka di ujung alam semesta ini, ada juga kelahiran dan kematian yang berlangsung sangat lamban. Untuk itu, roh semesta kita, selain ringan juga harus lamban… dan dengan demikian, ia akan menjadi besar seperti semesta alam.
Harus kulanjutkan gerak kaki ini. Masanya telah tiba, karena jika lebih lama lagi, daun–daun besar di sekelilingku akan melahapku… dan memaksaku tinggal bersama mereka.
Tidak lama, sampailah aku di sebuah mata air. Gunung yang bermata air. Diriku harus seperti mereka, tiada habisnya. Aku melihat semua tetumbuhan berebutan untuk berdiri di dekatnya dan termasuk aku secara tanpa sadar… Kenapa aku harus berhenti di tempat seperti ini?
Roh semesta-kah itu? Aku merasa sangat sehat berada di sini…


Jika semua mahkluk, hidup menyatu dengan hutan belantara. Kukatakan perkawinan akan terjadi tepat pada waktunya, mengikuti tubuh. Dan, kecantikan duniawi sirna di sini. Kecantikan eksistensi-lah yang berkilau, kecantikan untuk memahami langit dan bumi, yang bercita-cita hanya melanjutkan keturunan. Eksistensi untuk saling mencelupkan jiwa antar sesama, akan saling terbantu untuk melihat roh semesta di antara keduanya. Dan mereka juga, akan melihat kedamaian tumbuhan, tanah dan air yang menangis karena kebahagiaannya. Di sinilah kemungkinan terjadinya hubungan badan yang tanpa saling curiga… setelah melakukannya!

katharsis-holydiary(03012004(6)]

Tidak ada komentar: