Selamat Datang di Blog Diary Saya...

Anda dapat menelusuri Tulisan Lengkap saya tentang Proses Utuh Perjalanan Spiritual di:
http://katharsis-completejourney.blogspot.com/
Tulisan saya yang lain :
http://taskm.blogspot.com

17 September 2009

Pekerjaan... Jalan Menuju Eksistensi Terdalam18

Sistem kapitalis… sudah sedemikian dalam menancap. Manusia sebenarnya tidak bekerja secara bebas dan universal, melainkan semata–mata terpaksa, sebagai syarat untuk hidup. Jika demikian, maka pada hakekatnya manusia akan terasing dari dirinya sendiri dan orang lain…
Kreativitas menjadi esensial, bahwa produksi massal mengarah kepada pelanggaran eksistensi, bukankah demikian?

Hal ini terjadi karena jumlah penduduk meledak, dan selanjutnya cara berhubungan seksual juga seperti mesin cetak, bukan sebuah kreasi eksistensi. Kenikmatan sistem kapitalis pada seorang pekerja sudah mendunia pada zaman sekarang, sehingga metafisika kuantitas-lah yang tercetak di dalam jiwa setiap orang. Seperti kata–kata: banyak, cepat, nikmat dan jelas adalah deretan kata–kata yang dibutuhkan untuk sebuah mesin cetak. Bagaimana mungkin hakekat jiwa terdalam menjadi seperti sebuah mesin. Ya, sudah sedemikian dalam hal ini menancap ke pada naluri umat manusia… Bahkan dalam naluri bereproduksi pun dilanggar oleh jiwa mesin cetak itu. Jangan–jangan mutasi pikiran dan tubuh dari setiap bayi yang lahir dicemari oleh roh semacam ini?!

Untuk Marx: struktur sosial bukanlah akar dari segala permasalahan. Ia memang menjadi akar dari segala permasalahan ketika kapitalisme mendaratkan cakarnya ke seluruh bumi. Andai kapitalisme tidak ada, maka otomatis metode ilmiah pun tidak ada… Adalah pertanyaan untuk akar dari segala permasalahan, apa sebenarnya?

Tentang kelas, bagaimana pun juga akan ada dan akan terjadi dengan sendirinya. Hanya saja, dalam jiwa terdalam, kita harus memperjuangkan tiap lembar jiwa kita agar tindakan–tindakan kita tidak menganggap itu sebagai sebuah perbedaan yang harus dibedakan. Melainkan perbedaan yang secara eksistensi terjadi dalam kehidupan nyata, yang harus disadari dengan jiwa terdalam. Maka, perjuangan hidup keseharian kita untuk menuju jiwa terdalam, ada pada pekerjaan kita sehari–hari… Pekerjaan di sini berarti segala tindakan kita. Misalnya: bernafas, tidur, melukis, memasak, mengangkat barang, melihat dan bahkan berpikir…

Jadi, pekerjaan di sini ada dua, yang pertama memenuhi kehendak utama: makan, tidur, menghasilkan keturunan, minum, bernafas, bergerak dan lain–lain. Sedang yang ke-dua adalah turunan dari kehendak utama: melukis, membaca, memahat, membangun rumah, memasak dan lain–lain, yang sebenarnya semuanya adalah bersifat eksistensi menuju ke dalam dan berantai.

Bayi yang lahir: pada hari I, sebelum bertindak, ia sudah memiliki kehendak utama. Tapi pada momen yang sangat kecil berikutnya dan seterusnya ia secara perlahan–lahan belajar dengan pikiran untuk menjalankan turunan kehendak utama-nya (kehendak turunan) sampai ia meninggal…


katharsis-holydiary[18012004(7)]

Tidak ada komentar: