Selamat Datang di Blog Diary Saya...

Anda dapat menelusuri Tulisan Lengkap saya tentang Proses Utuh Perjalanan Spiritual di:
http://katharsis-completejourney.blogspot.com/
Tulisan saya yang lain :
http://taskm.blogspot.com

10 Januari 2009

Keunikan Jalur Hidup

Dalam permasalahan adam dan hawa, Roh Semesta memiliki aturan sendiri. Bahkan dalam diriku, serta nafsu badanku yang paling dalam sekalipun tidak akan mampu menggulingkannya. Kadang, kelengkapan tubuh kita yang seharusnya berfungsi pada wadahnya dalam masa hidup kita tidak terpenuhi. Ini adalah sebuah kecacatan di luar tubuh yang harus kita terima dengan penuh syukur…
Sebuah kecacatan yang terdapat pada jalur hidup kita, bukan pada tubuh ataupun pikiran jiwa kita. Ketahuilah: tubuh, pikiran, jiwa dan jalur waktu hidup kita adalah satu. Dan di dalam semua itu terwujudlah satu mahkluk, yang memiliki keunikannya sendiri. Maka, ketika kita menggunakan sebuah timbangan di antara semua itu, akan keluar istilah–istilah seperti kekurangan dan kelebihan…

Demikianlah, kepada mahkluk yang miskin, cacat tubuh dan cacat pula jalur hidupnya: “Bukanlah gunung kesedihan yang harus kalian tanggung, tapi penglihatan yang kalian miliki untuk melihat ke dalam keunikan dirimu. Gunung kesedihan itu ada, hanya karena dirimu telah dirasuki oleh aturan–aturan global buatan manusia, seperti setan budaya dan racun–racun pengetahuan. Mereka semua menjadi bahan baku yang kemudian mencetak jiwamu hingga pada jengkal yang paling dalam. Dan akhirnya... mereka berubah menjadi berbagai beban penyeimbang, bahkan akan menjadi timbangan itu sendiri…”

Inilah yang ingin kukabarkan kepada gadis lugu yang baru saja lewat di hadapanku. Yang memikul 3 kantong pakaian kotor dibungkus dengan kain–kain lusuh. Juga, kulihat di balik jeruji wajahnya, hati yang berat. Berat karena memikul kecacatan akan jalur waktu hidup… aku tahu itu!

Dan tanpa berbicara, kulihat hatinya berteriak: “Aku hanya ingin hidup sedikit lebih lama, selain itu tidak ada lagi”. Sungguh berat ingin kukatakan, bahwa roh semesta tidak pernah mengenal apa yang disebut waktu manusia untuk hidup lebih lama atau lebih singkat. Semua itu adalah sama, apakah kita mampu melihat roh semesta dengan hidup yang singkat daripada orang lain?
Seandainya di tengah perjalanan hidup kita yang singkat ini, kita menjalani pekerjaan mengikuti roh semesta. Maka kita akan melihat keunikan diri kita yang esensial, sekaligus pula membuka pintu tangan kita lebar–lebar untuk menyambut sebuah kematian... kematian yang diberkati memang! Adalah sebuah keindahan esensial tersendiri, andai sebuah hal berlangsung dengan sangat singkat… Itulah yang kuketahui agar kita cepat menemukan roh semesta, yang selalu bersembunyi di balik hati dan bergerak seperti kilat dan angin puyuh.


katharsis-holydiary[08012004(4)]

Tidak ada komentar: