Hujan! Membawa kita ke atas, agar dapat melihat dengan jelas. Tapi janganlah engkau menajamkan kuku dan menancapkan cakar di ketinggian itu, karena akan tumbuh cita–cita buruk.
Kesementaraan di atas, untuk melihat keindahan di bawah. Lalu turunlah ke bawah untuk mengalir bersama keindahan itu sendiri. Inilah yang ingin kunyanyikan kepada semua manusia yang merasa miskin materi. Pelapis kaki yang lusuh dan tubuh yang berbau keringat bercampur sinar matahari.
Kebermaknaan yang tidak bermakna… Sungguh! Bagaimana aku harus memperlakukan dua hal ini? Semuanya seperti satu, fana memang! Kebermaknaan seperti kesetiaan yang ada di dunia manusia, tetapi ketidakbermaknaan di dunia Roh Semesta. Apa yang mereka ributkan? Ketika mereka berebutan tempat dalam layar pikiran ini, di sanalah beban terberatku. Aku melihat sebuah bayang – bayang kebahagiaan yang aneh di balik perkawinan dua anak manusia. Ia jadi aneh dan salah tingkah karena tubuhku terpaut keinginan. Andai keinginan ini dipenuhi, aku merasa hal ini akan menjadi semakin aneh…
katharsis-holydiary[11012004(7)]
03 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar